- Masa sekolah dimulai pada bulan April, bukan bulan Juli (seperti di Indonesia, Rusia), September (seperti di Amerika, Kanada), maupun Januari (seperti di Australia);
- Orang dewasa membaca komik (manga) sama seringnya dengan anak kecil;
- Orang Jepang mengendarai kendaraan di sebelah kiri jalan, sama seperti Indonesia, Hong Kong, Britania Raya;
- Kosakata untuk "nasi" dan "makanan" sama dalam bahasa Jepang;
- Nippon 'Ham Fighters' (北海道日本ハムファイターズ, Hokkaidō Nippon-Hamu Faitāzu) dari Hokkaido merupakan nama sebenarnya dari sebuah tim baseball profesional;
- Di Jepang, jauh lebih sulit lulus dari sekolah menengah (SMA), daripada lulus dari perguruan tinggi;
- Beberapa orang Jepang mengacu kepada generasi muda Jepang sebagai "manusia baru";
- Kebanyakan orang Jepang tidak memiliki perangkat komputer di rumah--mereka lebih menggunakan ponsel mereka;
- Meskipun musim dingin yang beku, banyak rumah di Jepang yang masih belum memiliki pemanas pusat--tidak seperti di Amerika Serikat;
- Surat lamaran pekerjaan di Jepang selalu menyertakan sebuah foto dan umur pelamar--berbeda dengan di Amerika Serikat.
よろしくお願いいたします! ヘ(^_^ヘ)(ノ^_^)ノ
Categories
- Cosplay (2)
- Culture (16)
- Download (6)
- Education (5)
- Folktales (1)
- Foods (3)
- For You to Know (18)
- Grammar (1)
- History (6)
- Houses (3)
- Japanese People (18)
- Knowledge (4)
- Lessons (15)
- Literatures (2)
- Lyrics (6)
- Matsuri (3)
- Musics (6)
- Mythology (2)
- Photographics (1)
- Polling (1)
- Stories (1)
- Traditions (8)
- Video (4)
Popular Posts
-
Berdasarkan Kamus Nama Keluarga Jepang (日本苗字大辞典) yang dikeluarkan Juli 1996, terdapat 291.129 nama keluarga yang berbeda di Jepang. Jika nam...
-
Sebuah insiden mengerikan terjadi pada tahun 1988- 19 89 dan menewaskan seorang gadis Jepang berumur 16 tahun bernama Furuta Junko ( 古田順...
-
Menurut Bank Dunia pada tahun 2005, rata rata pendapatan perkapita orang Jepang adalah sebesar $ 35.560 atau sekitar 3.500.000 yen per tahun...
-
MEISHI (NOUNS) Case が subject marker, but penanda subjek, tapi, walaupun, dan, baik, aku harap ~おうが~おうが aku tidak peduli ...
-
Sebagaimana kita tahu bahwa cosplay ternyata begitu populer. Bisa dibilang populer karena cosplay terkenal sangat mirip dengan tokoh kar...
-
Beberapa Denominasi Besar : Anglican Church of Japan (Nippon Sei Ko Kai, Gereja Anglikan Jepang) - Email: province@nskk.org Assembl...
-
Zaman Edo (江戸時代 edo jidai), juga dikenal sebagai zaman Tokugawa (徳川時代 Tokugawa jidai), adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jep...
-
Nama Resmi Masjid Area (Prefektur) Alamat Lengkap Keterangan Masjid Hasanath [Masjid Toyota] Aichi 28...
-
Zaman Taisho (大正時代 Taishou jidai, "Zaman Keadilan Agung"), atau Era Taisho, merupakan zaman dalam sejarah Jepang yang dimulai seja...
-
Zaman Meiji (明治時代 Meiji jidai), atau periode Meiji, menandakan 45 tahun berkuasanya Kaisar Meiji, berlangsung, menurut kalender Gregorian, d...
Mite Goran
Hi There!
Labels: Culture, For You to Know, Japanese People
Negara ini pernah dua kali dibom oleh Sekutu, terlibat konflik horisontal, dan diancam kelaparan, tapi puluhan tahun kemudian bangkit dan segera menjelma menjadi negara kuat di Asia, bahkan dunia. Apa rahasia yang membuat mereka bisa berkembang dengan sangat pesat? “Di dunia ini tidak ada orang yang gagal, yang ada hanyalah orang yang malas”. Mungkin itulah moto yang mereka jadikan pedoman dalam bekerja. Orang Jepang dikenal pekerja keras dan profesional. Mereka tidak mudah menyerah dalam mendapatkan sesuatu. Orang Jepang dikenal sangat tepat waktu. Bagi mereka waktu adalah hal yang paling berharga. Bagi mereka, menunda pekerjaan sama dengan menambah pekerjaan. Sebenarnya sama juga dengan pemahaman orang Indonesia, hanya saja orang Indonesia kurang dalam mengaplikasikannya. Siapa bilang rasa malu itu harus dihilangkan? Mau jadi apa bangsa ini kalau kita tidak punya rasa malu? Malu di sini bukanlah rasa malu untuk berkembang, tapi malu untuk meneruskan kesalahan. Orang Jepang yang merasa gagal, pasti merasa malu dan mengundurkan diri. Bahkan jaman perang dulu, jenderal perang yang gagal rela untuk bunuh diri sebagai upah kegagalannya. Orang Jepang bukanlah tipe orang yang lupa akan kulitnya. Secanggih apapun modernisasi dan teknologi, mereka selalu memasukkan tradisi bangsa mereka. Ini bukanlah sesuatu yang kuno, tapi justru bisa menjadi ciri khas dan karakter suatu bangsa. Jika bangsa kita saja tidak mempunyai karakter, bagaimana mau maju? Orang Jepang selalu mempunyai motivasi tersendiri untuk mempelajari hal yang baru. Hal itu didukung pula oleh kebiasaan mereka yang rajin membaca dan terbuka pada pemikiran baru. Jadi, apakah kita ingin mempertahankan sifat malas dan suka menunda-nunda pekerjaan kita, atau kita bisa bangkit seperti semangat negara Jepang itu? Life is a matter of choice. Silahkan pilih sendiri jalanmu. (id.jobs.com)
Ada banyak faktor yang membuat bangsa Jepang lebih maju. Tentunya kita dapat mencontoh dan menerapkannya pada keseharian kita bangsa Indonesia. Berikut ini adalah lima hal yang membuat bangsa Jepang maju :
Labels: Culture, Japanese People, Traditions
Labels: Culture, Japanese People
Beberapa Denominasi Besar:
- Anglican Church of Japan (Nippon Sei Ko Kai, Gereja Anglikan Jepang) - Email: province@nskk.org
- Assemblies of God (Sidang-Sidang Jemaat Allah)
- Japan Baptist Convention - bapken1@mwa.biglobe.ne.jp
- Japan Baptist Union - Email:GeneralSecretary@jbu.or.jp
- Japan Evangelical Lutheran Church (Gereja Lutheran Injili Jepang) - Japanese website, English websitejelc@jelc.or.jp
- Korean Christian Church in Japan - Email:kccj@kb3.so-net.ne.jp
- Mennonite Brethren (Persaudaraan Menonit)
- Presbyterian Church (Gereja Presbiterian)
- Salvation Army
- United Church of Christ in Japan (Nihon Kirisuto Kyodan) - sokanzi-r@uccj.org
- Alliance Church Kobe
- All Souls Church, Chatan, Okinawa - No Kontak: 81 (98) 936-7261
- Chuo Christ Gospel Church - 2-1-18 Mukohara, Higashi Yamato, Tokyo, Japan 207-0013 No Kontak: 042-564-9931
- Evangelical Free Church
- Evangelical Lutheran Church
- God's Flock Christian Fellowship - Adachi-Ku Senju Hashido-Cho 22 Banchi Yasuda Hata 201 - No Kontak: 03 3882 3670 - Email
- Grace Bible Church - downtown Yokohama (di atas Denney's Restaurant), Japan - No Kontak: 045.663.2402
- International Christian University Church (Website: Jepang / Inggris) - Email: webmaster@icuchurch.com
- Japan Free Methodist Church
- Kobe Union Church (Website: Jepang / Inggris / Jerman) - Email
- German-Speaking Evangelical Church - Email: KreuzkircheTokyo@gol.com
- Nerima Grace Chapel, Nerima-ku, Tokyo - Email: ngc@mb.infoweb.or.jp Address: 10-2, Sakae-cho, Nerima-ku
- Nippon Sei Ko Kai - No Kontak: (098) 936-7261 - 101 Aza Yoshihara - Chatan-Cho, Okinawa, Nippon 904-01
- Preterist Japan - Kobe - Email
- Tokyo Evangelical Church - 1-2-12 Kichijoji Kita-machi Musashino-shi, Tokyo 180-0001, Japan - No Kontak: 03-3311-6240 Email
- Tokyo Seisho Shukai of Mukyokai Group
- Tokyo Union Church - Email: tuc@gol.com
- Victory Christian Center
- West Tokyo Union Church - Email: RevClaudia@aol.com
- Yearly Meeting of Religious Society of Friends
- Yokohama Shukai of Mukyokai Group
- Yokohama Union Church - Email: yuc@church.email.ne.jp
- Your Church International Service - 1-10-10 Morino, Machida, Tokyo Japan -email: John@yourchurch.gr.jp- pastor: Andy Nagahara - No Kontak: 042-759-0131
- Japanese Churches in Other Locations...
Beberapa Organisasi Gereja:
- Anglican-Episcopal Diocese of Okinawa
- Association of Christian Kindergartens (website sedang dalam perbaikan) - Email: kihoren@big.or.jp
- AVACO - Christian Mass Communications Center (Website: Jepang, Inggris) - Email: avaco@ppp.fastnet.ne.jp
- Japan Bible Society - Email: adm@bible.or.jp
- Japan Christian Cultural Association
- Japan Christian Medical Association - Email: JDZ00726@nifty.ne.jp
- Japan Evangelical Missionary Organization
- KYOFUKAI - Organisasi Wanita Kristiani Jepang; Email: kyofukai@jca.apc.org
- National Councils of YMCAs of Japan (Website: Jepang, Inggris) Email: info@ymcajapan.org
- National YWCA of Japan - Email:office-japan@ywca.or.jp
Organisasi Lainnya:
- Asian Health Institute (Website Jepang, Inggris) - Email: ahi@jca.apc.org
- Christian Political League - Email: yotaro.nakamura@nifty.ne.jp
- Fellowship of Reconciliation - Email: Tanakapeace@aol.com
- German Midnight Mission (MBK Mission)
- International Christian Body
- Japan Christian Academy (Kansai Seminar House) - Email: nca@academy-kansai.com
- Japan Christian Council for Evangelism with the Blind - Email: VZW05310@nifty.ne.jp
- Swiss East Asia Mission
- Tomisaka Christian Center (Website:Inggris, Korea) - Email: tomisaka@mti.biglobe.ne.jp
Sumber: across.co.nz
Nama Resmi Masjid | Area (Prefektur) | Alamat Lengkap | Keterangan |
Masjid Hasanath [Masjid Toyota] | Aichi | 28-1 Aoki, Tsutsumi-cho, Toyota-shi, Kode Pos: 473-0932 | E-mail: info@toyotamasjid.org Website: www.toyotamasjid.org |
Nagoya Masjid | Aichi | 2-26-7 Honjin Dori, Nakamura-ku, Nagoya-shi, Kode Pos: 453-0041 | Website: nagoyamosque.com |
Nagoya Port Masjid | Aichi | 33-3 Zennan-cho, Minato-ku, Nagoya-shi, Kode Pos: 455-0814 | |
Shin Anjo Masjid | Aichi | 1-11-15 Imaike-cho, Anjo-shi, Kode Pos: 446-0071 | |
Chiba Masjid (Dalam Pembangunan) | Chiba | 254-1-2 Sanno-cho, Inage-ku, Chiba-shi, Kode Pos: 263-0002 | No Kontak: 080-3218-0516 090-3341-7536 |
Masjid Hira [Masjid Gyotoku] | Chiba | 3-3-19 Gyotoku Ekimae, Ichikawa-shi, Kode Pos: 272-0133 | No Kontak: 03-3871-6061 Website: www.icoj.org |
Niihama Masjid | Ehime | 2-2-43 Ikku-cho, Niihama-shi, Kode Pos: 792-0025 | Website: www.dokidoki.ne.jp/home2/islam |
Fukuoka Masjid | Fukuoka | 3-2-18 Hakozaki, Higashi-ku,, Fukuoka-shi, Kode Pos: 812-0053 | E-mail: information@fukuokamasjid.org Website: www.fukuokamasjid.org |
Matsuyama Musalla | Ehime | 1-20 Dogo Imaichi, Matsuyama-shi, Kode Pos: 790-0845 | |
Fatiha Masjid [Masjid Kakamigahara] | Gifu | 4-18 Mi-i-cho, Kakamigahara-shi, Kode Pos: 504-0941 | |
Babul Islam Masjid [Masjid Gifu] | Gifu | 8 Higashi Machida, Furuichiba, Gifu-shi, Kode Pos: 501-1121 | Website: nagoyamosque.com/gifu |
Jame Masjid Muhammadiya Masoomiya [Masjid Isesaki] | Gumma | 37-4 Kita-machi, Isesaki-shi, Kode Pos: 372-0056 | |
Masjid Darussalam [Masjid Sakaimachi] | Gumma | 772 Sakai, Isesaki-shi, Kode Pos: 370-0124 | |
Masjid Quba [Masjid Tatebayashi] | Gumma | 4-7-26 Honcho, Tatebayashi-shi, Kode Pos: 374-0024 | No Kontak: 03-3871-6061 Website: www.icoj.org |
Masjid Salamat | Gumma | Tatebayashi-shi, Kode Pos: | |
Al Noor Masjid [Masjid Otaru] | Hokkaido | 5-4-27 Inaho, Otaru-shi, Kode Pos: 047-0032 | Website: www.noormasjid.com |
Muroran Mosque | Hokkaido | 5-18-6-1F Takasago-cho, Muroran-shi, Kode Pos: 050-0072 | |
Sapporo Masjid [Masjid Sapporo] | Hokkaido | 3-7-2 Nishi, Kita 14jo, Kita-ku, Sapporo-shi, Kode Pos: 001-0014 | Website: www.hisociety.jp |
Kobe Masjid | Hyogo | 2-25-14 Nakayamate Dori, Chuo-ku, Kobe-shi, Kode Pos: 650-0004 | Website: www.kobemosque.org |
Hitachi Masjid [Masjid Hitachi] | Ibaraki | 3-13-10 Higashi Narusawa-cho, Hitachi-shi, Kode Pos: 316-0034 | No Kontak: 090-3319-4223 090-4177-6159, 080-3274-2057 |
Madina Masjid [Masjid Madina] | Ibaraki | 783-2 Hananoi, Omitama-shi, Kode Pos: 319-0124 | No Kontak: 090-5813-9848 E-Mail: mail@icljapan.com |
Masjid Abu Bakar Siddique [Masjid Mito] | Ibaraki | 345-8 Sumiyoshi-cho, Mito-shi, Kode Pos: 310-0844 | |
Masjid Bait-ul Mukarram [Masjid Hitachi Naka] | Ibaraki | 302-1 Edakawa, Hitachinaka-shi, Kode Pos: 312-0035 | |
Tsukuba Masjid [Masjid Tsukuba] | Ibaraki | 315-10 Kaname, Tsukuba-shi, Kode Pos: 300-2662 | Website: www.tsukubamosque.com |
Takamatsu Musalla | Kagawa | 3-4 Yasaka-machi, Takamatsu-shi, Kode Pos: 760-0049 | |
Ja'me Masjid Yokohama [Masjid Yokohama] | Kanagawa | 1-31-13 Hayabuchi, Tsuzuki-ku, Yokohama-shi, Kode Pos: 224-0025 | E-mail: info@masjid-yokohama.jp Website: www.masjid-yokohama.jp |
Ebina Masjid [Masjid Ebina] | Kanagawa | 3-12-1 Hongo, Ebina-shi, Kode Pos: 243-0417 | |
Kyoto Masjid | Kyoto | 92 Miyagaki-cho, Kamigyo-ku, Kyoto-shi, Kode Pos: 602-0853 | |
Sendai Masjid [Masjid Sendai] | Miyagi | 7-7-24 Hachiman, Aoba-ku, Sendai-shi, Kode Pos: 980-0871 | Website: www.iccsendai.org |
Madni Masjid [Masjid Niigata Port] | Niigata | 15-1 Tarodai, Kita-ku, Niigata-shi, Kode Pos: 950-3101 | |
Okayama Islamic Center [Masjid Okayama] | Okayama | 2-1-7 Tsushima Higashi, Kita-ku, Okayama-shi | |
Osaka Masjid | Osaka | 4-103-1 Owada, Nishi Yodogawa-ku, Osaka-shi, Postal Code : 555-0041 | No Kontak: 080-3822-4143 090-3993-8708, 090-3713-3199 |
Osaka Ibaraki Masjid | Osaka | 4-6-13 Toyokawa, Ibaraki-shi, Kode Pos: 567-0057 | Website: osakamosque.org |
Masjid Bait-ul Aman [Masjid Gamo] | Saitama | 1-33 Gamo, Koshigaya-shi, Kode Pos: 343-0838 | |
Masjid-e Rahmat | Saitama | 916-1 Niihori, Kuki-shi, Kode Pos: | No Kontak: 090-2206-5122 090-5759-1853, 090-5759-1853 |
Ichinowari Masjid [Masjid Ichinowari] | Saitama | 1-1-6 Bingo Nishi, Kasukabe-shi, Kode Pos: 344-0033 | |
Kita Sakado Musalla | Saitama | 1 menit perjalanan dari Stasiun Kita Sakado | No Kontak: 090-2665-0011 090-3346-8354 |
Toda Masjid [Masjid Toda] | Saitama | 4-5-1 Niizo Minami, Toda-shi, Kode Pos: 335-0026 | |
Jama Masjid Ghousia [Masjid Yashio] | Saitama | 649 Ukizuka, Yashio-shi, Kode Pos: 340-0835 | E-mail: yashiomasjid@hotmail.com Website: www.yashiomasjid.com |
Fuji Masjid | Shizuoka | 2561-29 Nakazato, Fuji-shi, Postal Code : 417-0826 | |
Mohammadi Masjid [Masjid Hamamatsu] | Shizuoka | 161-2 Terawaki cho, Minami-ku, Hamamatsu-shi, Kode Pos: 430-0841 | No Kontak: 053-442-5867 Website: www.hamamatsumosque.com |
Al-Tawheed Mosque [Masjid Hachioji] | Tokyo | 36-6 Hiraoka Machi, Hachioji-shi, Kode Pos: 192-0061 | Website: www.geocities.jp/masjid_al_tawheed |
Arabic Islamic Institute [Masjid Hiro-o] | Tokyo | 3-4-18 Moto Azabu, Minato-ku, Kode Pos: 106-0046 | Website: www.aii-t.org |
Ikebukuro Mushalla | Tokyo | 1-2-3-401 NishiIkebukuro, Toshima-ku Kode Pos: 171-0021 | No Kontak: 03-3985-4669 |
Indonesia Musalla | Tokyo | 3-6-6 Meguro, Meguro-ku, Kode Pos: 153-0063 | |
Masjid As-Salaam [Masjid Ueno Okachimachi] | Tokyo | 1F As-Salaam Bldg., 4-6-7 Taito, Taito-ku, Kode Pos: 110-0016 | E-mail: admin@assalaam.info Website: www.assalaam.info |
Masjid Otsuka | Tokyo | 3-42-7 Minami Otsuka, Toshima-ku, Kode Pos: 170-0005 | Website: www.islam.or.jp |
Masjid Darul Arqam [Masjid Asakusa] | Tokyo | 1-9-12 Hihashi Asakusa, Taito-ku, Kode Pos: 111-0025 | No Kontak: 03-3871-6061 Website: www.icoj.org |
Makki Masjid [Masjid O-hanajaya] | Tokyo | 5-22-14 Yotsugi, Katsushika-ku, Kode Pos: 124-0011 | No Kontak: 03-5670-7426 |
Machida Musalla | Tokyo | 4-22-16-202 Hara Machida, Machida-shi, Kode Pos: 194-0013 | |
Shibuya Mushalla | Tokyo | 1107 Sagas Bldg., Dougenzaka, Shibuyaku Kode Pos: 150-0043 | |
ShinOkubo Mushalla | Tokyo | 2-10 Hyakunincho, Shinjukuku-ku Kode Pos: 169-0073 | |
Tokyo Jamii [Masjid Tokyo] | Tokyo | 1-19 Oyama-cho, Shibuya-ku, Kode Pos: 151-0065 | E-mail: info@tokyocamii.org Website: www.tokyocamii.org |
Toyama Masjid | Toyama | 110-2 Tsubatae, Imizu-shi, Kode Pos: 934-0038 | |
Babul Islam Masjid [Masjid Oyama] | Tochigi | 237-1 Hitotonoya, Oyama-shi, Kode Pos: 323-0827 | |
Ashikaga Masjid [Masjid Ashikaga] | Tochigi | 1347 Yamashita-cho, Ashikaga-shi, Kode Pos: 326-0846 | |
Tokushima Masjid | Tokushima | 2-8-1 Naka Shimada-cho, Tokushima-shi, Kode Pos: 770-0052 |
Sumber: masjid.jp
Labels: Culture, For You to Know, Houses
Labels: Culture, Photographics
Wasabi adalah tanaman asli Jepang dari suku kubis-kubisan (brassicaceae). Parutan rimpang (rizoma) yang juga disebut wasabi, dimakan sebagai penyedap masakan Jepang, seperti sashimi, sushi, soba, dan ochazuke. Daun, tangkai, dan rizoma memiliki aroma harum, sekaligus rasa tajam menyengat hingga ke hidung seperti mustar, tapi bukan pedas di lidah seperti cabai.
Unsur kimia yang menjadikan wasabi memiliki rasa menyengat (pedas) adalah isotiosianat (6-methylthiohexyl isothiocyanate, 7-methylthioheptyl isothiocyanate, dan 8-methylthiooctyl isothiocyanate). Senyawa ini bersifat antimikroba yang menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga irisan ikan segar selalu dimakan bersama wasabi.
Di alam bebas, tanaman hanya tumbuh liar daerah beriklim sejuk, di lembah pinggiran sungai atau di tengah air bersih yang mengalir perlahan-lahan. Di Jepang, wasabi tumbuh liar di sepanjang aliran sungai yang bersih dan sejuk (10-17℃) di daerah pegunungan pulau Honshu, Kyushu, dan Shikoku.
Tanaman herba tahunan, seluruh bagian tanaman memiliki aroma harum sekaligus rasa pedas menyengat bila dimakan. Rizoma berwarna hijau terang, berbentuk bulat panjang dan mengecil di bagian bawah. Daun keluar langsung dari bagian rizoma, tangkai agak panjang dan tumbuh ke atas dengan daun yang melebar. Daun berbentuk seperti jantung, diameter sekitar 10 cm. Di musim semi, dari rizoma keluar tangkai untuk bunga, letak daun bersilangan, dan ukuran daun lebih kecil dari daun yang keluar langsung dari rizoma. Bunga keluar di ujung tangkai, mekar di akhir bulan Februari-Maret, berwarna putih, daun mahkota empat helai, dan mekar tidak secara berturut-turut.
Budidaya wasabi dimulai sekitar tahun 1596-1615 di hulu Sungai Abe, Utougi, Prefektur Shizuoka. Pada waktu itu, penduduk desa Utougi mencabut wasabi yang tumbuh liar dan memindahkannya ke lahan di sekitar mata air yang terletak di Idougashira. Budidaya wasabi di Idougashira menjadi usaha budidaya wasabi yang pertama di Jepang. Hasilnya dipersembahkan kepada Tokugawa Ieyasu yang tinggal di Istana Sumpu. Menurut cerita, Ieyasu sangat menyukai rasa wasabi hadiah penduduk desa, dan begitu gembira dengan bentuk daun wasabi yang mirip lambang keluarga klan Tokugawa. Menurut cerita lain, penyebaran wasabi ke seluruh Jepang dimulai di pertengahan zaman Edo dari bibit tanaman wasabi yang diterima Itagaki Kanshirou setelah mengajarkan budidaya shiitake kepada penduduk Utougi.
Berdasarkan tempat penanaman, wasabi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis, wasabi air (sawa wasabi) yang ditanam di anak sungai (bahasa Jepang: sawa), dan wasabi ladang (hatake wasabi) yang ditanam di ladang. Wasabi ladang bisa dipanen setelah berumur 18 bulan. Daun, tangkai, dan rizoma wasabi ladang dicampur dengan ampas beras hasil perasan sake. Hasilnya makanan olahan yang disebut wasabizuke untuk teman makan nasi, rasanya asin, manis, dan pedas menyengat. Wasabi air ditanam untuk diambil bagian rizoma yang dimakan mentah setelah diparut. Budidaya kecil-kecilan wasabi di saluran air dan anak sungai sering dijumpai di kawasan pegunungan di Jepang. Wasabi air perlu air yang bersih dan sejuk di tanah berpasir yang kaya hara. Dalam kondisi penanaman yang ideal, pupuk seperti pupuk kandang tidak diperlukan karena air menjadi kotor.
Wasabi air hasil budidaya memiliki rizoma yang lebih besar dibandingkan wasabi ladang atau wasabi liar. Rizoma mengeluarkan Allyl isothiocyanate yang bersifat antimikroba, sehingga tanah di sekitarnya bebas mikroba. Tanaman tidak bisa menjadi besar karena di tanah sekeliling tempat tumbuhnya tidak terdapat mikroba yang dapat menyuburkan tanah. Selain itu, wasabi perlu tumbuh di aliran air yang bersih dan bening supaya Allyl isothiocyanate ikut terbawa bersama air, dan tanaman tidak ikut teracuni. Rizoma wasabi air bisa menjadi besar bila semua kondisi terpenuhi.
Panen wasabi tidak mengenal musim dan bisa dipanen kapan saja. Tanaman siap panen setelah 3-4 tahun, dan akar yang dapat dipanen sedikit, sehingga wasabi terutama wasabi segar berharga mahal. Hanya ada sedikit tempat yang cocok dijadikan sentra produksi di Jepang:
* Semenanjung Izu (Prefektur Shizuoka)
* Prefektur Nagano
* Prefektur Shimane
* Prefektur Yamanashi
* Prefektur Iwate.
Produksi dalam negeri tidak pernah mencukupi dan wasabi berharga mahal, sehingga Jepang perlu mengimpor sejumlah besar wasabi dari daratan Tiongkok, Taiwan, dan Selandia Baru.
Selain wasabi segar, dipasaran tersedia bubuk wasabi dalam bubuk wasabi kemasan kaleng, dan wasabi kemasan tube. Di Jepang, daun dan bunga wasabi digoreng sebagai tempura, dan wasabi digunakan sebagai perasa untuk berbagai produk makanan ringan hingga es krim.
Rozima wasabi diparut dengan alat parut dari logam (oroshigane). Walaupun demikian, sebagian kecil orang berpendapat aroma wasabi tidak hilang dan terasa lebih enak bila diparut dengan alat parut tradisional dari kulit ikan hiu. Wasabi hanya diparut seperlunya saja sebelum dimakan, karena aroma wasabi hilang di udara terbuka. Rasa pedas hingga keluar air mata merupakan kenikmatan tersendiri bagi penikmat wasabi. Anak-anak yang belum terbiasa, biasanya memakan sushi yang tidak diberi wasabi (bahasa Jepang: sabinuki).
Rizoma wasabi berharga mahal dan metode pengawetannya sulit, sehingga bubuk wasabi dan pasta wasabi dalam tube digunakan sebagai pengganti. Bubuk wasabi dan wasabi dalam tube sering dibuat dari bahan pengganti berupa lobak, dicampur rizoma Armoracia rusticana (bahasa Inggris: horseradish), dan bahan pewarna makanan. Bubuk wasabi kemasan kaleng dicampur dengan air untuk menghasilkan pasta wasabi yang siap santap.
Komposisi bubuk wasabi dan wasabi tube bergantung kepada merk dan produsen. Bila produk mengandung kadar wasabi asli lebih dari 50%, maka di kemasannya ditulis, Hon Wasabi (wasabi asli) atau Hon Wasabi Shiyou. Definisi “wasabi asli” bisa berarti bagian rizoma atau bagian lain dari tumbuhan (daun dan tangkai). Bila pasta wasabi mengandung kurang wasabi kurang dari 50%, maka pada kemasan ditulis sebagai Hon Wasabi Iri (Mengandung wasabi asli).
Sumber: edisonkuo.com
Labels: Culture, Foods, For You to Know

Bicara mengenai harga, seperti biasa apa sih yang murah di sana? Lama penyewaan mulai dari 15 menit sampai setengah hari, dengan biaya rata-rata sekitar 500 Yen (sekitar 50.000 rupiah) untuk 15 menit, dan 1500 Yen (150 ribu rupiah) untuk 7-9 jam.

Nah, kalau bicara kecepatan sih tidak usah ditanya, rata-rata kecepatan internet di sana saat ini minimal 10 Mbps jadi pasti jauh lebih cepat dibandingkan di negeri kita tercinta ini.
Internet cafe alias warnet di Jepang juga kebanyakan tidak hanya sekedar tempat untuk berinternet ria tetapi juga biasanya kita bisa membaca buku komik (manga) secara gratis dengan koleksinya yang lumayan banyak.
Lalu bicara mengenai tempat itu sendiri, mereka biasanya membaginya dalam dua bagian yaitu ruangan terbuka dan ruangan tertutup untuk privasi dengan bentuk bilik-bilik kotak (cubicles). Hal itu tergantung permintaan. Kita bisa memilih untuk satu bilik bisa diisi satu orang, dua orang, atau lebih dari dua orang. Dan kadang, mereka juga menyiapkan dua komputer dalam satu bilik.
Sebagian besar bilik tersebut sudah dilengkapi dengan berbagai macam alat, mulai dari komputer itu sendiri, webcam, microphone, dan juga teve untuk menonton.
Bagi Anda yang perokok, jangan khawatir mereka juga menyediakan tempat bagi para perokok. Lihat saja foto di bawah, itu ada asbak kan?

Walaupun "sedikit" mahal untuk berinternetan di sini, ada satu hal yang lumayan membuat kita sedikit senang yaitu kita bisa minum sepuasnya sampai kembung (dan GRATIS!) kecuali untuk makanan kecilnya, kita harus bayar.
Terakhir, bicara soal kebutuhan, belakangan ini ternyata internet cafe di sana tidak sekadar untuk internet, tetapi juga sebagai tempat tidur bagi orang-orang tertentu seperti pekerja paruh waktu atau sama seperti Love Hotel digunakan juga untuk tempat untuk bermalam bagi orang yang sudah ketinggalan kereta.
Alasannya sama saja dengan Love Hotel, yaitu internet cafe jauh lebih murah dibandingkan dengan mereka menginap di hotel. Lagipula, selain bisa tidur, mereka juga bisa internetan, membaca komik (manga), mandi air hangat (ada kamar mandi tetapi biasanya harus bayar), bahkan minum sampai kembung.

Satu hal yang sebenarnya sekarang menjadi masalah tersendiri bagi pemerintah di sana seiring dengan meningkatnya pengganguran dan juga orang yang mendadak tidak punya tempat tinggal (homeless) adalah keberadaan internet cafe sudah mulai berubah fungsi sebagai rumah sementara bagi mereka yang tidak punya tempat tinggal.
(sumber : kaskus.us)
Labels: Culture, For You to Know, Japanese People
Cerita Rakyat Jepang (denshou) adalah cerita dari folklor lisan yang lahir dan beredar di kalangan rakyat Jepang. Cerita rakyat Jepang banyak mendapat pengaruh dari Shintoisme dan Buddhisme, dua agama utama di Negeri Sakura.
Sering terdapat tokoh dan situasi yang menggelikan dan aneh di dalamnya, juga mencakup berbagai makhluk supernatural, seperti bodhisatya, kami (dewa dan roh yang dihormati), youkai (roh-monster, seperti oni, kappa, dan tengu), yuurei (hantu), ular naga, dan hewan-hewan dengan kekuatan supranatural seperti kitsune (rubah), tanuki (anjing rakun), mujina (luak), dan bakeneko (transformasi kucing), juga benda-benda yang sakral dan dirasuki.
Cerita rakyat Jepang sering dibagi ke dalam beberapa kategori: “mukashibanashi” (cerita zaman purbakala), “namidabanashi” (cerita sedih), “obakebanashi” (cerita hantu), “ongaeshibanashi” (cerita pembalasan kebaikan), “tonchibanashi” (cerita jenaka); “waraibanashi” (cerita lucu), dan “yokubaribanashi” (cerita keserakahan). Cerita rakyat Jepang juga meliputi Yukar (ユーカラ) atau cerita rakyat Ainu.
Sedangkan istilah yang digunakan di Jepang dalam literatur yang diterbitkan sesudah zaman Meiji hingga awal zaman Shouwa adalah minwa, mindan, atau ritan (cerita rakyat), kohi (cerita yang ditulis di batu), densetsu (legenda), dowa (cerita anak), otoginabashi (dongeng fantasi), dan mukashibanashi (cerita zaman dulu), dan sebagainya.
MOMOTARO
Momotaro (Taro si Buah Persik) adalah cerita rakyat Jepang yang mengisahkan anak laki-laki super kuat bernama Momotaro yang pergi membasmi raksasa. Diberi nama Momotaro karena ia dilahirkan dari dalam buah persik (momo), sedangkan “Tarou” adalah nama yang umum bagi laki-laki di Jepang.
Di zaman dulu kala, hiduplah seorang kakek dan nenek yang tidak punya anak. Ketika nenek sedang mencuci di sungai, sebutir buah persik yang besar sekali datang dihanyutkan air dari hulu sungai. Buah persik itu dibawanya pulang ke rumah untuk dimakan bersama kakek. Dipotongnya buah persik itu, tapi dari dalamnya keluar seorang anak laki-laki. Anak itu diberi nama Momotaro, dan dibesarkan kakek dan nenek seperti anak sendiri.
Momotaro tumbuh sebagai anak yang kuat dan mengutarakan niatnya untuk membasmi raksasa. Pada waktu itu memang di desa sering muncul para raksasa yang menyusahkan orang-orang desa. Momotaro berangkat membasmi raksasa dengan membawa bekal kue kibidango. Di tengah perjalanan menuju pulau raksasa, Momotaro secara berturut-turut bertemu dengan anjing, monyet, dan burung pegar. Setelah menerima kue dari Momotaro, anjing, monyet, dan burung pegar mau menjadi pengikutnya.
Di pulau raksasa, Momotaro bertarung melawan raksasa dengan dibantu anjing, monyet, dan burung pegar. Momotaro menang dan pulang membawa harta milik raksasa.
ISSUN BOSHI
Issun Boshi (Biksu Tiga Sentimeter) adalah cerita rakyat Jepang tentang pendekar berukuran tubuh tiga sentimeter. Senjatanya berupa katana dari sebatang jarum, sedangkan perahunya adalah mangkuk dari kayu yang didayung dengan sumpit. Cerita Issun Boshi yang umum dikenal orang berasal dari buku cerita bergambar Otogizoshi.
Pasangan suami istri lanjut usia yang tidak punya anak memohon kepada Sumiyoshi no Kami agar diberi anak. Permintaan mereka dikabulkan, dan lahir seorang anak yang tinggi tubuhnya hanya satu sun (ukuran panjang yang setara dengan tiga sentimeter). Anak itu ternyata tidak mau besar-besar, dan tingginya tetap tiga sentimeter sehingga diberi nama Issun Boshi yang berarti “biksu satu sun”.
Pada suatu hari, Issun Boshi ingin menjadi samurai. Ia pergi ke Kyoto membawa pedangnya berupa sebatang jarum, dan berlayar dengan perahu dari mangkuk kayu yang didayung dengan sebilah sumpit. Di Kyoto, ia diterima bekerja oleh sebuah keluarga yang tinggal di rumah besar dan mewah. Ketika putri dari keluarga tersebut ingin pergi ke kuil, Oni bermaksud menculiknya. Issun Boshi berkelahi dengan Oni untuk melindungi sang putri. Oni menelan tubuh Issun Boshi. Bagian dalam perut Oni ditusuk-tusuk oleh Issun Boshi. Oni yang merasa kesakitan meminta Issun Boshi untuk berhenti menusuk-nusuknya. Oni menyerah dan memuntahkan kembali Issun Boshi.
Oni melarikan diri ke gunung setelah meninggalkan sebuah palu ajaib. Palu itu disebut Uchide no Kozuchi yang bisa mengabulkan permintaan atau mengeluarkan uang bila diayunkan. Issun Boshi menggunakan palu ajaib untuk mengubah tubuhnya menjadi seukuran laki-laki dewasa. Issun Boshi menikahi sang putri dan hidup bahagia selamanya. Mereka berdua bisa mendapat makanan enak dan uang berlimpah hanya dengan mengayunkan palu ajaib.
URASHIMA TARO
Urashima Taro adalah legenda Jepang tentang seorang nelayan bernama Urashima Taro. Ia diundang ke Istana Laut (Istana Ryugu) setelah menyelamatkan seekor penyu. Dalam catatan sejarah Provinsi Tango (Tango no Kuni Fudoki) terdapat cerita berjudul Urashima no Ko, tapi menceritakan tentang delapan bidadari yang turun dari langit. Selain itu, kisah Urashima Taro disebut dalam Nihonshoki dan Man’youshu. Cerita yang sekarang dikenal orang adalah versi Otogizōshi asal zaman Muromachi. Seperti lazimnya cerita rakyat, berbagai daerah di Jepang masing-masing memiliki cerita versi sendiri tentang Urashima Taro.
Ceritanya, seorang nelayan bernama Urashima Taro menolong seekor penyu yang sedang disiksa sekawanan anak-anak. Sebagai rasa terima kasih telah ditolong, penyu mengajak Taro berkunjung ke Istana Laut.
Dengan menunggang penyu, Taro pergi ke Istana Laut yang ada di dasar laut. Di sana, Taro bertemu putri jelita di Istana Laut yang bernama Putri Oto. Bagaikan mimpi, Taro ditemani Putri Oto selama beberapa hari. Hingga akhirnya Taro ingin pulang. Putri Oto mencegahnya, tapi tahu usahanya akan sia-sia. Putri Oto memberinya sebuah kotak perhiasan (tamatebako), dan berpesan agar kotak tidak dibuka.
Dengan menunggang seekor penyu, Taro tiba kembali di kampung halamannya. Namun semua orang yang dikenalnya sudah tidak ada. Taro merasa heran, lalu membuka kotak hadiah dari Putri Oto. Asap keluar dari dalam kotak, dan seketika Taro berubah menjadi seorang laki-laki yang sangat tua. Menurut perhitungan waktu di dasar samudra, Taro hanya tinggal selama beberapa hari saja. Namun menurut waktu di daratan, Taro pergi selama 700 tahun.
BUNBUKU CHAGAMA
Bunbuku Chagama (Periuk Teh Pembagi Keuntungan) adalah legenda asal kota Tatebayashi, Prefektur Gunma yang secara turun temurun dikisahkan sebagai dongeng di Jepang. Tanuki tampil sebagai tokoh utama, bisa berganti wujud dan menipu manusia.
Di suatu hari, seorang laki-laki miskin menemukan tanuki di dalam perangkap. Merasa kasihan, binatang itu dilepaskannya. Di malam hari, ia didatangi tanuki yang telah ditolongnya. Sebagai tanda terima kasih, tanuki mengubah diri menjadi periuk agar bisa dijual untuk mendapatkan uang.
Keesokan harinya, periuk itu dijual kepada seorang biksu. Tiba di rumah, periuk langsung dipakai untuk memasak air. Setelah api dinyalakan, tanuki kepanasan dan langsung loncat dari perapian. Dalam wujud setengah tanuki setengah periuk, tanuki lari pulang.
Tanuki masih ingin mendapatkan uang lagi dan mengusulkan untuk membuka pertunjukan akrobat. Atraksi berupa periuk (tanuki) yang berjalan di atas tali. Pertunjukan mendatangkan banyak uang dan tanuki pun ikut senang tidak sendirian lagi.
KAGUYA HIME
Kaguya Hime (Kisah Putri Kaguya) atau Taketori monogatari (Kisah Pengambil Bambu) adalah cerita rakyat Jepang yang tertua. Kisah seorang anak perempuan yang ditemukan kakek pengambil bambu dari dalam batang bambu yang bercahaya.
Di zaman dulu hiduplah seorang kakek bersama istrinya yang juga sudah tua. Kakek bekerja dengan mengambil bambu di hutan. Bambu dibuatnya menjadi berbagai barang, dan orang-orang menyebutnya Kakek Pengambil Bambu. Pada suatu hari, ketika kakek masuk ke hutan bambu, terlihat sebatang bambu yang pangkalnya bercahaya. Kakek merasa heran dan memotong batang bambu tersebut. Keluar dari dalam batang bambu, seorang anak perempuan yang mungil, tingginya cuma sekitar Sembilan sentimeter tapi manis dan lucu. Anak perempuan tersebut dibawanya pulang dan dibesarkannya seperti anak sendiri. Sejak itu, setiap hari kakek selalu menemukan emas dari dalam batang bambu. Kakek dan nenek menjadi kaya. Dalam tiga bulan, anak perempuan yang dibesarkan tumbuh menjadi seorang putri yang sangat cantik. Kecantikan putri ini sulit ditandingi, begitu cantiknya sehingga perlu diberi nama. Orang-orang menyebutnya Putri Kaguya (Nayotake no Kaguya Hime).
Berita kecantikan Putri Kaguya tersebar ke seluruh negeri. Pria dari berbagai kalangan, mulai dari bangsawan hingga rakyat biasa, semuanya ingin menikahi Putri Kaguya. Mereka datang berturut-turut ke rumah Putri Kaguya untuk meminangnya, namun terus menerus ditolak oleh Putri Kaguya. Walaupun tahu usaha mereka sia-sia, para pria yang ingin menikahi Putri Kaguya terus bertahan di sekeliling rumah Putri Kaguya. Satu per satu dari mereka akhirnya menyerah, dan tinggal lima orang pria yang tersisa, yang semuanya pangeran dan pejabat tinggi. Mereka tetap bersikeras ingin menikahi Putri Kaguya, sehingga Kakek Pengambil Bambu membujuk Putri Kaguya, “Perempuan itu menikah dengan laki-laki. Tolong pilihlah dari mereka yang ada.” Dijawab Putri Kaguya dengan, “Aku hanya mau menikah dengan pria yang membawakan barang yang aku sebutkan, dan sampaikan ini kepada mereka yang menunggu di luar.”
Ketika malam tiba, pesan Putri Kaguya disampaikan kepada kelima pria yang menunggu. Pelamar masing-masing diminta untuk membawakan barang yang mustahil didapat: mangkuk suci Buddha, dahan pohon emas berbuah berkilauan, kulit tikus putih asal kawah gunung berapi, mutiara naga, dan kulit kerang bercahaya milik burung walet. Pelamar pertama kembali membawa mangkuk biasa, pelamar kedua membawa barang palsu buatan pengrajin, dan pelamar ketiga membawa kulit tikus biasa yang mudah terbakar. Semuanya ditolak Putri Kaguya karena tidak membawa barang yang asli. Pelamar keempat menyerah akibat dihantam badai di perjalanan, sedangkan pelamar kelima tewas akibat patah pinggang. Berita kegagalan ini terdengar sampai ke kaisar yang menjadi ingin bertemu dengan Putri Kaguya. Kakek Pengambil Bambu membujuk Putri Kaguya agar mau menikah dengan kaisar, tapi Putri Kaguya tetap menolak dengan berbagai alasan. Putri Kaguya bahkan tidak mau memperlihatkan dirinya di depan kaisar. Kaisar akhirnya memutuskan untuk menyerah setelah saling bertukar puisi dengan Putri Kaguya.
Musim gugur pun tiba. Putri Kaguya menghabiskan malam demi malam dengan memandangi bulan sambil menangis. Kalau ditanya kenapa menangis, Putri Kaguya tidak mau menjawab. Namun ketika bulan 9 tanggal 15 (bulan September) semakin dekat, tangis Putri Kaguya makin menjadi. Putri Kaguya akhirnya mengaku, “Aku bukan manusia bumi, tanggal 15 ini di saat bulan purnama, aku harus kembali ke bulan.” Identitas sebenarnya Putri Kaguya disampaikan kepada kaisar. Prajurit-prajurit gagah berani diutus kaisar untuk melindungi Putri Kaguya dari jemputan orang bulan. Malam bulan purnama itu pun tiba, sekitar jam dua malam, dari langit turun orang-orang bulan. Para prajurit dan Kakek Pengambil Bambu tidak mampu mencegah mereka membawa Putri Kaguya kembali ke bulan. Putri Kaguya adalah penduduk ibu kota bulan yang sedang menjalani hukuman buang ke bumi. Sebagai tanda mata, Putri Kaguya memberikan obat hidup kekal (tidak pernah mati) kepada kaisar. Namun tanpa Putri Kaguya, kaisar tidak merasa perlu hidup selama-lamanya. Diperintahkannya obat tersebut untuk dibakar di Suruga, di atas puncak gunung tertinggi di Jepang. Gunung tersebut kemudian disebut “Fushi no Yama,” dan akhirnya disebut “Fujisan” (Fuji no Yama, Gunung Fuji). Obat yang dibakar di atas gunung kabarnya membuat Gunung Fuji selalu mengeluarkan asap hingga sekarang.
KACHI-KACHI YAMA
Kachi-Kachi Yama (Gunung Kachi-Kachi) adalah cerita rakyat Jepang tentang kelinci yang menghukum tanuki karena perbuatannya membunuh nenek teman kelinci. Kata “kachi-kachi” merupakan onomatope dari bunyi beradunya batu api yang menurut pendengaran orang Jepang berbunyi “kachi-kachi”. Cerita versi aslinya dianggap terlalu kejam, sehingga beredar versi cerita yang lebih halus. Akhir cerita juga sering diganti dengan kelinci menolong tanuki yang hampir tenggelam dan hidup rukun bersama-sama.
Di zaman dulu hidup sepasang kakek dan nenek. Setiap kali kakek bekerja di ladang, tanuki datang mengganggu dengan bernyanyi-nyanyi. Lirik lagu yang dinyanyikan tanuki berisi kutukan agar panen gagal. Bukan cuma itu, tanuki juga menggali dan memakan bibit ubi yang ditanam kakek di ladang. Kakek sangat marah dan memasang perangkap. Tanuki masuk perangkap, diikat, dan dibawa pulang.
Setelah diletakkan di dapur, kakek kembali ke ladang. Nenek yang menjumpai tanuki di dapur setuju untuk melepasnya, karena sudah dibohongi tanuki yang berjanji membantu membereskan rumah. Setelah terlepas, tanuki malah memukuli nenek dan membunuhnya. Daging si nenek dimasak tanuki menjadi sup. Kepulangan kakek dari ladang disambut tanuki yang sudah berubah wujud menjadi si nenek. Kakek memakan sup yang disuguhkan “nenek” dengan enaknya. Setelah sup habis dimakan, “nenek” kembali berubah wujud menjadi tanuki dan menceritakan segalanya. Sambil tertawa-tawa, tanuki pulang ke gunung.
Kelinci sahabat si kakek mendengar peristiwa ini dan memutuskan untuk membalas dendam. Tanuki kebetulan kenal dengan kelinci dan percaya saja dengan ajakan kelinci untuk mengumpulkan kayu bakar dengan imbalan uang. Setelah ranting kering terkumpul, Tanuki berjalan di muka sambil memanggul ikatan ranting kering. Kelinci mengikuti dari belakang karena ia ingin membakar ranting kering di punggung tanuki. Tanuki bisa mendengar suara “crek-crek” dari dua buah batu api yang dibentur-benturkan kelinci, tapi pandangannya terhalang ranting kering yang sedang dipanggulnya. “Bunyi apa itu ‘crek-crek’?” tanya tanuki. Kelinci menjawab, “Oh, itu suara burung Crek-crek dari Gunung Crek-crek yang ada di sebelah sana.”
Setelah berhasil membakar punggung tanuki, kelinci menjenguk tanuki yang sedang sakit luka bakar. Tanuki diberi mustard yang menurut kelinci adalah salep obat luka bakar. Mustard yang dioleskan pada luka bakar di punggung tanuki makin membuat tanuki kesakitan. Di akhir cerita, tanuki diajak kelinci pergi memancing di danau. Perahu yang dinaiki kelinci dibuat dari kayu, tapi tanuki diberi perahu yang dibuat dari lumpur. Terkena air, perahu lumpur menjadi lunak dan tenggelam. Tanuki berenang sekuat tenaga ke tepian, tapi dipukuli kelinci dengan dayung dan mati tenggelam.
(www.mochihotoru.co.cc)
Labels: Culture, Folktales, Mythology, Traditions