2:48 AM

10 Fakta Acak tentang Budaya Jepang

Mencoba memilih 10 fakta mengenai Jepang dan kebudayaan Jepang itu memang terasa seperti mencari jarum di tumpukan jerami, namun akhirnya di bawah sudah terpilih sebongkah fakta mengenai Jepang.

Tanpa ada urutan khusus, berikut 10 fakta mengenai Jepang tersebut:
  1. Masa sekolah dimulai pada bulan April, bukan bulan Juli (seperti di Indonesia, Rusia), September (seperti di Amerika, Kanada), maupun Januari (seperti di Australia);
  2. Orang dewasa membaca komik (manga) sama seringnya dengan anak kecil;
  3. Orang Jepang mengendarai kendaraan di sebelah kiri jalan, sama seperti Indonesia, Hong Kong, Britania Raya;
  4. Kosakata untuk "nasi" dan "makanan" sama dalam bahasa Jepang;
  5. Nippon 'Ham Fighters' (北海道日本ハムファイターズ, Hokkaidō Nippon-Hamu Faitāzu) dari Hokkaido merupakan nama sebenarnya dari sebuah tim baseball profesional;
  6. Di Jepang, jauh lebih sulit lulus dari sekolah menengah (SMA), daripada lulus dari perguruan tinggi;
  7. Beberapa orang Jepang mengacu kepada generasi muda Jepang sebagai "manusia baru";
  8. Kebanyakan orang Jepang tidak memiliki perangkat komputer di rumah--mereka lebih menggunakan ponsel mereka;
  9. Meskipun musim dingin yang beku, banyak rumah di Jepang yang masih belum memiliki pemanas pusat--tidak seperti di Amerika Serikat;
  10. Surat lamaran pekerjaan di Jepang selalu menyertakan sebuah foto dan umur pelamar--berbeda dengan di Amerika Serikat.
(japanesecultureandlanguage.blogspot.com)

12:48 AM

Lima Hal Yang Membuat Bangsa Jepang Maju

Negara ini pernah dua kali dibom oleh Sekutu, terlibat konflik horisontal, dan diancam kelaparan, tapi puluhan tahun kemudian bangkit dan segera menjelma menjadi negara kuat di Asia, bahkan dunia. Apa rahasia yang membuat mereka bisa berkembang dengan sangat pesat?

Ada banyak faktor yang membuat bangsa Jepang lebih maju. Tentunya kita dapat mencontoh dan menerapkannya pada keseharian kita bangsa Indonesia. Berikut ini adalah lima hal yang membuat bangsa Jepang maju :

  1. Pekerja Keras

    “Di dunia ini tidak ada orang yang gagal, yang ada hanyalah orang yang malas”. Mungkin itulah moto yang mereka jadikan pedoman dalam bekerja. Orang Jepang dikenal pekerja keras dan profesional. Mereka tidak mudah menyerah dalam mendapatkan sesuatu.

  2. Tepat Waktu

    Orang Jepang dikenal sangat tepat waktu. Bagi mereka waktu adalah hal yang paling berharga. Bagi mereka, menunda pekerjaan sama dengan menambah pekerjaan. Sebenarnya sama juga dengan pemahaman orang Indonesia, hanya saja orang Indonesia kurang dalam mengaplikasikannya.

  3. Punya Rasa Malu

    Siapa bilang rasa malu itu harus dihilangkan? Mau jadi apa bangsa ini kalau kita tidak punya rasa malu? Malu di sini bukanlah rasa malu untuk berkembang, tapi malu untuk meneruskan kesalahan. Orang Jepang yang merasa gagal, pasti merasa malu dan mengundurkan diri. Bahkan jaman perang dulu, jenderal perang yang gagal rela untuk bunuh diri sebagai upah kegagalannya.

  4. Menjaga Tradisi

    Orang Jepang bukanlah tipe orang yang lupa akan kulitnya. Secanggih apapun modernisasi dan teknologi, mereka selalu memasukkan tradisi bangsa mereka. Ini bukanlah sesuatu yang kuno, tapi justru bisa menjadi ciri khas dan karakter suatu bangsa. Jika bangsa kita saja tidak mempunyai karakter, bagaimana mau maju?

  5. Punya Rasa Ingin Tahu Yang Tinggi

    Orang Jepang selalu mempunyai motivasi tersendiri untuk mempelajari hal yang baru. Hal itu didukung pula oleh kebiasaan mereka yang rajin membaca dan terbuka pada pemikiran baru.

Jadi, apakah kita ingin mempertahankan sifat malas dan suka menunda-nunda pekerjaan kita, atau kita bisa bangkit seperti semangat negara Jepang itu? Life is a matter of choice. Silahkan pilih sendiri jalanmu.

(id.jobs.com)

3:48 AM

NJStar Japanese Word Processor Version 5.30

Sebuah versi Windows dari piranti lunak pengolah kata, yang didesain baik untuk bahasa Jepang dan bahasa Inggris. NJStar Japanese Word Processor merupakan perlengkapan ideal untuk pembelajaran dan pengajaran bahasa Jepang dengan fungsi kamus yang lengkap dan baik.

Click to view more NJStar Japanese WP screen captures

Unduh NJStar Japanese Word Processor Version 5.30 di sini atau di sini

1:49 AM

Maneki Neko, Kucing Keberuntungan Orang Jepang

Maneki Neko (招き猫, secara literal berarti "Kucing Pemanggil"; juga dikenal sebagai Kucing Selamat Datang, Kucing Keberuntungan, Kucing Uang) sangat disukai banyak orang karena bentuk mukanya yang bulat dan mata besarnya yang menarik. Mungkin itulah alasan mengapa patung ini dipilih sebagai simbol keberuntungan. Selain itu, karena kepopulerannya di antara komunitas Tionghoa dan seringnya terlihat di toko-toko orang Tionghoa, Maneki Neko, yang juga disebut 财猫 zhao cai mao (Mandarin) atau chio chai niau (Hokkien), sering secara keliru dianggap berasal dari kebudayaan Tionghoa dibanding Jepang, juga secara keliru disebut sebagai "Kucing Keberuntungan Orang Cina (Tionghoa)".

Keberuntungan pasti diharapkan setiap orang khususnya mereka yang bergerak di bidang bisnis. Bahkan lebih penting bagi para pedagang Jepang sebab mereka begitu percaya hal-hal yang kita anggap takhayul. Mereka sering menempatkan, di belakang atau di depan toko mereka, beberapa jenis jimat, dengan harapan bisnis mereka akan berjalan mulus. Jenis jimat keberuntungan yang paling terkenal di toko komunitas Jepang adalah sebuah patung kecil yang memiliki bentuk kucing yang sedang melambaikan tangannya. Patung tersebut dikenal sebagai "Maneki Neko".



Maneki Neko terlihat seperti seekor kucing yang sedang melambaikan tangannya untuk menyapa pengunjung namun sebenarnya itu merupakan gestur seekor kucing yang sedang membersihkan mukanya. Kucing sering mencuci mukanya kapanpun saat hujan terlihat mau turun. Selain itu, karena sensitivitasnya, kucing sering merasa gelisah ketika ada seseorang yang mendekatinya. Untuk melepaskan ketakutannya, kucing mencuci mukanya. Dari gestur kucing inilah, orang Jepang berasumsi bahwa setiap kali kucing membersihkan mukanya akan datang pula pengunjung (pembeli). Sebagai tambahan, seekor kucing yang sedang membersihkan mukanya terlihat seperti sedang menyapa seseorang. Karena itu, orang Jepang percaya jika mereka menyimpan patung seekor kucing dengan gestur "menyapa" di depan toko mereka, pengunjung pasti datang.

Namun, ini hanyalah sebuah interpretasi. Banyak kumpulan dongeng dan penjelasan mengapa Maneki Neko dipilih sebagai jimat keberuntungan. Bagaimanapun, karakteristik utama kisah-kisah mengenai asal usul Maneki Neko adalah bahwa seekor kucing menyelamatkan pemiliknya dari bahaya atau penyakit juga kemiskinan sehingga pemiliknya menjadi kaya dan sejahtera. Kebanyakan orang percaya bahwa ada perbedaan arti saat Maneki Neko melambaikan tangan kiri atau kanannya. Jika melambaikan tangan kanan, artinya akan ada keberuntungan dan kekayaan lebih bagi sang usahawan; sedangkan jika melambaikan tangan kiri, akan ada lebih banyak pengunjung datang. Semakin tinggi sang kucing melambaikan tangannya, semakin banyak pula pengunjung, kekayaan dan keberuntungan akan datang menghampiri sang usahawan. Mengumpulkan Maneki Nekos merupakan hobi dari banyak orang Jepang dan mereka bahkan menciptakan klub-klub Maneki Neko. Maneki Nekos sekarang ini bukan hanya dianggap sebagai jimat keberuntungan bagi para pedagang Jepang, tetapi juga sebagai suatu simbol keberuntungan bagi setiap orang di Jepang dan di banyak negara di dunia.

(chinatownconnection.com)